Khutbah I
Hadirin sidang Jum’at rahimakumullah,
Syaikh Muhammad Nawawi ibnu Umar al-Bantani, seorang ulama nusantara yang dijuluki “Sayyid Ulama’ Hijaz” (pemimpin para ulama seantero Makkah dan Madinah) di zamannya, guru besar di Masjidil Haram sekaligus guru dari hampir seluruh ulama besar di tanah Jawa, termasuk salah satunya adalah Hadhratus Syaikh KH. M. Hasyim Asy’ari, dalam kitabnya Nashaihul ‘Ibad, beliau mengutip perkataan Sayyidina Ali bin Abi Thalib KW tentang empat amal yang paling sulit dilakukan oleh seorang muslim. Sayyiduna Ali bin Abi Thalib KW mengatakan:
إنّ أصعبَ الأعمال أربع خصال: العَفوُ عند الغَضَب
والجُودُ في العُسرَة والعِفَّةُ في الخَلوَة وقَولُ الحقّ لِمَن يَخَافُه أو
يَرجُوه
Sesungguhnya ada empat amal yang paling sulit dilakukan. Pertama, al-'afwu 'indal ghadhab, yakni memberi maaf kepada orang lain walau dalam keadaan marah. Memberi maaf pada dasarnya bukan hal yang mudah, apalagi saat seseorang tengah dikuasai amarah. Untuk itulah Rasulullah SAW pernah menasehati para sahabatnya agar segera mengambil air wudhu ketika sedang marah. Karena amarah merupakan bentuk lain dari api syaitan yang menyala-nyala, dan api itu hanya bisa dipadamkan oleh air wudhu.
إِنَّ الْغَضَبَ مِن الشَّيْطَان وَإِنَّ الشَّيْطَانَ خُلِقَ مِن النَّارِ
وَإِنَّمَا تُطْفَأُ النَّارُ بِالْمَاءِ، فَإِذَا غَضِبَ أَحَدُكُمْ
فَلْيَتَوَضَّأْ
Sesungguhnya amarah itu bersumber dari syaithan, dan syaithan itu diciptakan dari api yang menyala-nyala. Maka hanya dengan air api itu bisa dipadamkan. Oleh karenanya, apabila kalian sedang marah, bersegeralah mengambil air wudhu.
Demikianlah kondisi seseorang ketika marah, ia akan cenderung sulit mengendalikan diri. Maka jika seseorang marah namun ia masih bisa memberi maaf kepada orang lain, sesungguhnya ia telah melakukan satu amal yang paling sulit. Oleh karena itu Allah pun menjamin bagi siapa saja yang mampu mengendalikan amarahnya, ia akan diselamatkan dari siksa api neraka. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
من كفّ غضبَه كفّ الله عنه عذابَه
Barang siapa yang mampu mengendalikan amarahnya, maka Allah akan mengendalikan (menjauhkan) siksa-Nya.
Dalam hadits yang lain Rasulullah SAW juga bersabda:
ما زاد الله عبدا بِعَفْوٍ إلاّ عِزًّا
Allah tidak akan menambahkan kepada seorang hamba yang mau memaafkan kecuali kemuliaan.
Ma'asyiral muslimin rahimakumullah,
Amal terberat yang kedua adalah al-juud fil 'usroh, yakni tetap menjadi pemurah dan dermawan meski dalam keadaan susah. Menjadi dermawan bukanlah perkara mudah, apalagi dilakukan dalam kondisi ekonomi yang sedang susah. Oleh karena sulitnya melakukan amal demikian, Allah pum memposisikan orang dermawan dalam posisi yang sangat terhormat, sebagaimana disabdakan oleh Nabi SAW:
السَّخِيُّ قَرِيبٌ مِنْ اللَّهِ قَرِيبٌ مِنْ
الْجَنَّةِ قَرِيبٌ مِن النَّاسِ بَعِيدٌ مِنْ النَّارِ
Orang yang dermawan itu sangat dekat dengan Allah, sangat dekat dengan surga, sangat dekat dengan manusia, dan jauh dari siksa neraka.
Dalam hadits yang lain Rasulullah SAW juga bersabda:
اتقوا النار ولو بشِقّ تَمرة
Jauhkanlah dirimu dari api neraka walau dengan bersedekah sebutir kurma.
Lalu amal paling sulit yang ketiga adalah al-iffah fil kholwah, yaitu menghindarkan diri dari perbuatan dosa walau dalam keadaan sepi dan tak ada seorang pun yang melihat. Amal ketiga ini merupakan ujian akan keikhlasan seseorang dalam melakukan amal dan ibadah. Bahwa dalam melakukan amal kebaikan maupun menjauhi dosa dan maksiat, seseorang tidak perlu menimbang apakah perbuatannya itu diketahui oleh orang lain atau tidak. Karena jika seseorang meninggalkan suatu amal karena faktor orang lain maka itu disebut riya’, dan apabila ia melakukan suatu amal karena orang lain maka itu termasuk syirik, sebagaimana diterangkan oleh Imam Ibnu Iyadh:
تَرك العمل لأجل الناس رياء ، والعمَل لأجلهم شِرك
Orang yang meninggalkan amal karena faktor orang lain termasuk riya, dan orang yang melakukan amal karena orang lain merupakan perbuatan syirik.
Jama'ah sekalian rahimakumullah,
Kemudian amal paling sulit yang keempat adalah qaulul haq li man yakhofuhu au yarjuhu, yaitu mengatakan kebenaran sesuai fakta apa adanya walau kepada orang yang ditakuti maupun orang yang diharapkan pertolongannya. Karena umumnya orang akan berbicara dengan menyesuaikan siapa yang diajak bicara. Seringkali seseorang hanya akan membicarakan hal-hal yang disukai lawan bicaranya, meski itu adalah kebohongan, jika lawan bicaranya itu adalah orang yang ditakuti atau diharapkan pertolongannya karena adanya faktor kepentingan-kepentingan. [ ] Semoga kita semua senantiasa mendapatkan hidayah dan kekuatan, agar selalu istiqamah dalam melaksanakan ajaran-Nya, termasuk melakukan empat amal paling berat sebagaimana dijelaskan di atas.
أعوذ بالله من الشيطان الرجيم. بسم الله الرحمن الرحيم. وَالْعَصْرِ. إِنَّ الإِنسَانَ لَفِي خُسْرٍ. إِلاَّ
الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا
بِالصَّبْرِ. بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ
الْعَظِيْمِ, وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ
الْحَكِيْمِ, وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ
السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ.
أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ
فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
Khutbah II
اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الأزْمَانِ وَالآنَاءِ،
فَلاَ ابْتِدَاءَ لِوُجُوْدِهِ وَلاَ انْتِهَاءَ، يَسْتَوِيْ بِعِلْمِهِ السِّرُّ
وَالْخَفَاءُ، وهو القَائِلِ: وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ مَاذَا تَكْسِبُ غَدًا.
أَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ الْكَبِيْرُ المُتَعَالِ،
المُنَزَّهُ عَنِ الشَّبِيْهِ وَالْمِثَالِ، الَّذِيْ يُسَبِّحُ بِحَمْدِهِ كُلُّ شَيْءٍ فِي الْغُدُوِّ وَالآصَالِ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا
عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ حَذَّرَنَا مِنْ
دَارِ
الفُتُوْنِ، المُنَزَّلُ عَلَيْهِ: إِنَّكَ مَيِّتٌ وَإِنَّهُمْ مَيِّتُوْنَ.
اللَّهُمَّ فصَلِّ وسلّم عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَاتَمِ الأَنْبِيَاءِ
وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى آلِهِ الطَّيِّبِيْنَ وَأَصْحَابِهِ الأَخْيَارِ أَجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ. فَيَا عِبَادَ اللهِ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ
بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. واعلموا أنَّ الله أمَركم بأمرٍ بدأ فيه بنفسه وثـنّى بملآئكته بقدسه, وقال
تعالى: إنَّ الله وملآئكته يصلّون على النبى يآأيها الذين آمنوا صلّوا عليه
وسلّموا تسليما. اللهمّ صلّ على سيدنا محمد وعلى أنبيآئك ورُسُلِك وملآئكتِك
المقرّبين, وارضَ اللهمّ عن الخلفاء الراشدين أبي بكر وعمر وعثمان وعليّ وعن بقيّة
الصحابة والتابعين وتابعي التابعين لهم بإحسان إلى يوم الدين, وارض عنّا معهم
برحمتك ياأرحم الراحمين.
اللّهمّ اغفر للمؤمنين والمؤمنات، والمسلمين والمسلمات، الأَحياءِ منهم والأَمواتِ، إِنّك سميعٌ قريبٌ مُجِيبُ الدّعَوات. اللهم اختم لنا بالإسلام واختم لنا بالإيمان واختم لنا بحسن الخاتمة ولا تَختِم علينا بسوء الخاتمة. اللهمّ اصرف عنّا البلاء والوباء ونجّنا من الطاعون والكورونا ما نعلم وما لا نعلم وأنت علّام الغيوب. تحصّنّا بذي العزّة والجبروت واعتصمنا بربّ الملكوت وتوكّلنا على الحيّ الذي لا يموت. اللهمّ إنّا استودعناك هذه القرية وبلادَ إندونيسيا أهلَها كبارَها وصغارها رجالها ونساءها بجودك وكرمك يا أكرم الأكرمين. ربّنا آتنا في الدّنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النّار. فيا عباد الله، إنّ الله يأمر بالعدل والإحسان وإيتاء ذي القربى وينهى عن الفحشاء والمنكر والبغي يعظكم لعلّكم تذكّرون. فاذكروا الله العظيم يذكركم واشكروه على نعمه يزدكم ولذكرالله اكبر.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar