SEJARAH SINGKAT PENGEMBANGAN DAKWAH ISLAM DI DUKUHJERUK
DAN RIWAYAT MASJID JAMI’ AL-IKHLASH
Berdasarkan data yang dihimpun dari berbagai sumber, tokoh pertama yang menjadi “saka guru” pengembangan dakwah Islam sekaligus perintis awal berdirinya tajug dan masjid di Dukuhjeruk adalah Kiai Syafi’i (atau sering disebut Kiai Bukhori).[1] Beliau diperkirakan hidup pada akhir abad ke-19 M hingga awal abad ke-20 M. Kiai Syafi’i dikabarkan merupakan santri dari Kiai Asy’ari Jombang. Kiai Asy’ari adalah ulama asal Demak keturunan Sultan Hadiwijaya atau Jaka Tingkir, ayah dari Hadlratus Syaikh KH. M. Hasyim Asy’ari – pendiri NU. Dalam mengembangkan dakwah Islam di Dukuhjeruk, Kiai Syafi’i menganut madzhab Syafi’i dan berpaham Ahlus Sunnah wal Jama’ah.
Menurut riwayat, Kiai Syafi’i adalah cucu dari kuwu pertama Dukuhjeruk, yakni Ki Baedjur yang wafat dan dimakamkan di maqbarah lama Dukuhjeruk, yaitu kuburan Blok Kesubuh. Kiai Syafi’i merupakan besan dari Haji Thohir[2] bin Ki Minjra, seorang tokoh yang ikut mensupport dan mewakafkan sebidang tanah kepada Kiai Syafi’i untuk pembangunan masjid desa sebagai pusat pengembangan dakwah Islam di Dukuhjeruk. Sebelum membangun masjid, Kiai Syafi’i terlebih dahulu membangun tajug atau langgar yang berfungsi sebagai musholla (tempat dilaksanakannya shalat berjama’ah bersama masyarakat) sekaligus pesantren (tempat mengaji para santri) yang berlokasi di sebelah tengah/timur desa dan menjadi tajug pertama di Dukuhjeruk. Tetapi kemudian, akibat terjadinya peristiwa kebakaran yang menghanguskan bangunan tajug, pembangunan kembali tajug itu dipindahkan lokasinya ke sebelah barat desa, dan masih terpelihara sampai sekarang. Sepeninggal Kiai Syafi’i, pengasuhan tajug dilanjutkan oleh putera tertuanya yang bernama Kiai Bukhori bersama menantunya, yakni Kiai Ahmad Nasuha (suami dari puteri Kiai Syafi’i yang bernama Nyai Siti Kamilah). Setelah itu diteruskan lagi oleh cucu Kiai Syafi’i (putera dari Kiai Ahmad Nasuha), yakni KH. Ahmad Rifa’i.
Kiai Syafi’i memiliki isteri bernama Nyai Hj. Aminah[3] dan dikaruniai beberapa anak, yaitu: 1) Ki Bukhori, 2) Ki Badawi, 3) Nyai Siti Kamilah, 4) Ki Mahfudz, dan 5) KH. Hasyim (nama kecilnya adalah Abdul Jamil). Kiai Syafi’i juga pernah memiliki isteri dari daerah Gegesik Cirebon bernama Nyai Hj. Saminah, namun tidak dikaruniai keturunan.
Sebagai seorang ulama sekaligus “tiang sepuh” dalam pengembangan dakwah Islam di Dukuhjeruk, banyak santri dan masyarakat dari daerah sekitar pernah mengaji kepada beliau. Kabarnya, Kiai Arsyad Kaplongan pun pernah mengaji dengan beliau. Saat Kiai Syafi’i masih hidup, kediamannya sering dijadikan tempat berlindung (evakuasi) para kiai dari pesantren Babakan Ciwaringin Cirebon ketika di sana terjadi upaya penangkapan yang dilakukan oleh para penjajah maupun pemberontak. Kiai Syafi’i diperkirakan wafat pada awal abad ke-20 M, dan dimakamkan di maqbarah Candi, Merganing, Dukuhjeruk.
Pengelolaan Masjid Jami’ Al-Ikhlash Dukuhjeruk
Sejak pertama kali dibangun sampai dengan sekarang, Masjid Jami’ Al-Ikhlash Dukuhjeruk pernah mengalami beberapa kali pemugaran atau renovasi, terakhir pada tahun 1995 (renovasi total/pembangunan ulang). Adapun penamaan “Al-Ikhlash” sebagai nama masjid di Dukuhjeruk baru dilakukan pada saat masjid itu direnovasi untuk pertama kalinya atas usulan alm. Kiai Syihabuddin (cucu Kiai Syafi’i). Setelah meninggalnya Kiai Syafi’i, pengembangan dakwah Islam di Dukuhjeruk yang berpusat di Masjid Jami’ dilanjutkan secara estafet oleh para generasi tokoh agama yang muncul setelahnya, yaitu: 1) alm. KH. Hasyim (putera terakhir Kiai Syafi’i), 2) alm. KH. Syahroni, 3) alm. KH. Ahmad Rifa’i, 4) alm. KH. Ali Hasan, 5) alm. Kiai Solehuddin, 6) alm. Ust. Hamim Syahroni, 7) alm. Ust. Fauzi Syahroni, dan yang masih hidup sampai sekarang adalah KH. Asngari dan KH. Abdul Ghani Yasin.
Dalam hal pengelolaan masjid, terutama sejak munculnya lembaga kepengurusan berbentuk Dewan Kemakmuran Masjid (DKM), DKM Al-Ikhlash Dukuhjeruk pernah dipimpin oleh beberapa orang, yaitu: 1) alm. KH. Ahmad Rifa’i, 2) alm. H. Arma Latief, 3) alm. H. Masnun (H. Casmad), 4) alm. H. Maknun, 5) alm. Ust. Fauzi Syahroni, 6) alm. H. Wartadi, 7) H. Sadirah, M.P.Fis, dan 8) Dr. H. Mohamad Kholil, S.S., M.S.I. Adapun yang pernah menjadi juru kunci (Kaum) masjid Dukuhjeruk berdasarkan catatan yang ada adalah: 1) Kaum Sobana, 2) Kaum Mahfudz 3) Kaum Samad, 4) Kaum Kasmawi, dan 5) Kaum Nawi.
Saat ini, pengelolaan Masjid Jami’ Al-Ikhlash Dukuhjeruk telah mengalami perkembangan yang cukup signifikan seiring dengan tantangan dan kebutuhan masyarakat, dalam sebuah sistem dan struktur kepengurusan yang lebih tertata secara sistematis. Adapun struktur kepengurusan DKM Al-Ikhlash pada periode sekarang (2023-2025) adalah sebagai berikut:
- Dewan Penasehat/Sesepuh: 1) KH. Asngari, dan 2) KH. Abdul Ghani Yasin
- Dewan Pertimbangan: 1) H. Sadirah, M.P.Fis, 2) Lebe A. Jaenuri, 3) Ust. Jahidin
- Kaum (Kepala Urusan Masjid): Ust. Nawi
- Ketua DKM: Dr. H. Mohamad Kholil, S.S., M.S.I.
- Wakil Ketua DKM: Ja’far, M.Pd.I.
- Sekretaris DKM: Tanthowi, S.E.I.
- Bendahara DKM: Supriwan
- Koord. Bidang Pengajian, Dakwah dan Penggalian SDM: Sandi Hidayat
- Koord. Bidang Pengelolaan Zakat, Infaq, Shodaqah dan Wakaf: Uci Sanusi
- Koord. Bidang Sosial, Humasy dan Sarana/Prasarana: M. Subhan
- Koord. Bidang Peringatan Hari Besar Islam (PHBI): Toedi
- Koord. Bidang K3 (Kebersihan, Ketertiban dan Keamanan): Taska
- Koord. Ikatan Santri, Pelajar dan Mahasiswa Dukuhjeruk (ISPMD): M. Rizki
Sedangkan sumber daya manusia (SDM) atau tenaga yang mengisi kegiatan syiar keislaman di Masjid Jami’ Al-Ikhlash Dukuhjeruk saat ini adalah sebagai berikut:
- Imam Utama/Sesepuh: 1) KH. Asngari, dan 2) KH. Abdul Ghani Yasin
- Khathib Jum’at: 1) Dr. H. Mohamad Kholil, S.S., M.S.I., 2) Ust. A. Saman, S.Ag., 3) H. Haerun Imam, Lc., 4) Lebe A. Jaenuri, 5) Ja’far, M.Pd.I., 6) Tanthowi, S.E.I., 7) Ust. Jahidin, 8) M. Subhan
- Muadzin dan Muroqqi: 1) Ust. Kartijah, 2) Ust. Jazuli, 3) Ust. Nawi, 4) H. Shofwani, 5) Sandi Hidayat, 6) Uci Sanusi, 7) Toedi, 8) Supriwan, 9) Abadi, 10) Kaelani, 11) Sarpan, 12) Wahab, 13) Taska, 14) Romadhon
- Imam Rawatib Harian (Maghrib-Isya’): 1) Uci Sanusi (malam Senin), 2) Ja’far, M.Pd.I. (malam Selasa), 3) Lebe A. Jaenuri (malam Rabu), 4) Ust. A. Saman, S.Ag. (malam Kamis), 5) Ust. Nawi (malam Jum’at), 6) Tanthowi, S.E.I. (malam Sabtu), 7) M. Subhan (malam Minggu).
Selain kegiatan ibadah shalat berjama’ah, terdapat beberapa kegiatan rutin yang dilaksanakan di Masjid Al-Ikhlash Dukuhjeruk, di antaranya:
- Pembacaan Tahlil (setiap malam Jum’at, ba’da shalat Maghrib)\
- Pembacaan Maulid al-Barzanji/Marhabanan (setiap malam Senin, ba’da shalat Maghrib)
- Pengajian (setiap malam Selasa dan malam Kamis, ba’da shalat Maghrib)
- Jam’iyah Khatmil Qur’an (setiap bulan, malam Rabu minggu ke-1, tempat bergilir di tiap Musholla yang ada di Dukuhjeruk)
- Jam’iyah Manaqib (setiap bulan, malam Rabu minggu ke-3)
- Pengajian Kitab Pasanan (setiap bulan Suci Ramadhan, malam Senin, malam Rabu, malam Jum’at)
- Tadarus dan Khatmil Qur’an (setiap malam bulan Suci Ramadhan, dan tiap malam Ahad dilaksanakan Khatmil Qur’an selama Ramadhan)
- Peringatan hari-hari besar Islam (Tahun Baru Hijriyah, Maulid Nabi, Isra’ Mi’raj, Nishfu Sya’ban, Harlah NU, Hari Santri Nasional, Halal bi Halal)
- Tahlil Umum dan Do’a Bersama di Maqbarah Candi (setiap Idul Fitri dan Idul Adha)
- Haul Akbar Sesepuh dan al-Marhumin Warga Dukuhjeruk (setiap tahun)
Adapun program-program sosial yang dilaksanakan oleh DKM Al-Ikhlash saat ini di antaranya adalah sebagai berikut:
- Sumbangan kematian/ta’ziyah (bagi seluruh warga Dukuhjeruk yang meninggal dunia)
- Sumbangan pengobatan bagi para petugas dan jama’ah tetap masjid yang sakit
- Sumbangan pengajian bagi setiap musholla dan jam’iyah yang menyelenggarakan pengajian PHBI
- Sumbangan kegiatan Khatmil Qur’an Bulanan bagi musholla yang menjadi tuan rumah
- Santunan anak yatim (dilaksanakan pada acara Halal Bi Halal)
- Sumbangan akhir Ramadhan (bagi para petugas dan jama’ah tetap masjid)
- Sumbangan ta’jil/buka puasa (bagi jama’ah masjid selama bulan suci Ramadhan)
- Santunan anak yatim dan jompo (dilaksanakan pada acara PHBI Masjid bersama masyarakat)
- Layanan kesehatan gratis bagi jama’ah masjid dan jama’ah musholla (bekerjasama dengan Puskesmas Karangampel)
Riwayat Maqbarah Candi
Maqbarah Candi merupakan maqbarah ketiga yang digunakan sebagai tempat pemakaman umum di Dukuhjeruk hingga sekarang. Sebelumnya, maqbarah Dukuhjeruk berada di blok Kesubuh (tokoh yang dimakamkan di sini di antaranya adalah Ki Baedjur/i, kuwu pertama Dukuhjeruk) dan di blok Tranglen (belakang SD Inpres). Sejak maqbarah Candi dibuka, maqbarah yang ada di blok Kesubuh dan blok Tranglen tidak lagi digunakan. Tokoh yang pertama kali membuka maqbarah Candi adalah Ki Minjra (orangtua dari Haji Thohir yang merupakan besan Kiai Syafi’i), sekaligus merupakan orang pertama yang dikuburkan di maqbarah Candi. Pada masa Ki Minjra, akses jalan menuju maqbarah Candi dari arah Telu (menyeberangi jembatan yang ada di sebelah timur tajug alm. KH. Hasyim). Setelah meninggalnya Ki Minjra, Kiai Syafi’i membuka akses jalan baru yang menjadi jalan utama menuju maqbarah Candi sampai dengan sekarang. Adapun nama-nama kemit (juru kunci) yang pernah menjaga maqbarah Candi adalah: 1) Lawi, 2) Mus, 3) Caram, 4) Syamsuddin, 5) Dawi, 6) Dani. Sedangkan yang pernah menjabat sebagai Lebe Dukuhjeruk yang menangani urusan kifayah adalah: 1) Lebe Anwar, 2) Lebe Marzuqi, 3) Lebe H. Kamal, 4) Lebe H. Abdul Ghoni Yasin, 5) Lebe A. Jaenuri.
Lembaga Pengembangan Dakwah dan Pendidikan Islam di Dukuhjeruk
Di samping keberadaan Masjid Jami’ Al-Ikhlash, pada fase berikutnya muncul lembaga-lembaga dakwah dan pendidikan keislaman yang turut menunjang pengembangan dakwah Islam di desa Dukuhjeruk, yakni dengan didirikannya musholla-musholla atau tajug-tajug di hampir setiap blok (RT) di Dukuhjeruk, dibangunnya madrasah-madrasah diniyah, hingga dibentuknya jam’iyah-jam’iyah atau majelis ta’lim.
Tajug/Musholla di Dukuhjeruk
- Tajug alm. Kiai Syafi’i (Musholla At-Tarbiyah Al-Islamiyah As-Salafiyah), merupakan tajug tertua di Dukuhjeruk, berlokasi di Blok Kiai Bukhori RT. 02. Pengasuh: 1) alm. Kiai Syafi’i, 2) alm. Kiai Bukhori dan Kiai Nasuha, 3) alm. KH. Ahmad Rifa’i, 4) KH. Asngari.
- Tajug almh. Nyai Khadijah (Musholla Al-Khadijah), berdiri sekitar tahun 1940, berlokasi di Blok H. Tohir/Sumadat RT. 05. Pengasuh: 1) Ny. Khadijah, 2) Nyai Shofiyah, 3) alm. Ust. Syamsuddin, 4) Ibu Unayah dan Ust. Ibrahim.
- Tajug alm. KH. Hasyim (Musholla Raudlatul Faizin), berdiri sekitar tahun 1940, berlokasi di Blok H. Tohir RT. 06. Dahulu tajug ini sekaligus berfungsi sebagai madrasah diniyah pertama yang ada di Dukuhjeruk sebelum dipindahkan ke sebelah timur di madrasah KH. Syahroni. Pengasuh: 1) alm. KH. Hasyim, 2) alm. Kiai Solehuddin dan KH. Abd. Ghoni Yasin, 3) Bpk. Kurita, Bpk. Sutomo dan Ust. Mujahidin.
- Tajug alm. KH. Syahroni (Musholla As-Sakienah), berdiri sekitar tahun 1942, berlokasi di Blok H. Bahrudin RT. 09. Pengasuh: 1) alm. KH. Syahroni, 2) alm. Ust. Hamim Syah, 3) alm. Ust. Fauzi Syah, 4) H. Humaedi Syah dan Ust. Rizal Pahlevi.
- Tajug alm. Ust. Yahya (Musholla Sabilun Najah), berdiri sekitar tahun 1945, berlokasi di Blok Aminah RT. 07. Pengasuh: 1) alm. H. Sulaiman, 2) alm. Ust. Madarum, 3) alm. Ust. Yahya, 4) Ust. Badruddin.
- Tajug alm. Ki Kada (Musholla Nurul Huda), berdiri sekitar tahun 1950, berlokasi di Blok Kiai Bukhori RT. 01. Pengasuh: 1) alm. Ki Kada, 2) alm. Ki Wasmun, 3) alm. Ust. Rasikin, 4) alm. Ust. Khalimirudin, 5) Ust. Khaerudin dan El-Badru.
- Tajug alm. H. Sayidi/Ust. Mukid (Bapa Id)/wakaf Bpk. Surya bin Mandres (Musholla Babus Salam), berdiri sekitar tahun 1971, berlokasi di Blok H. Tohir RT. 06. Pengasuh: 1) alm. H. Sayidi, 2) alm. Ust. Mukid (Bapa Id), 3) Ust. A. Zaenuri.
- Tajug alm. Ust. Saleh/wakaf almh. Ibu Maryam (Musholla Al-Falah), berdiri sekitar tahun 1971, berlokasi di Blok Amiri RT. 04. Pengasuh: 1) alm. Ust. Saleh, 2) Ust. Uci Sanusi.
- Tajug alm. KH. Ali Hasan (Musholla Al-Istiqamah), berdiri tahun 1983, berlokasi di RT. 02, Pengasuh: 1) alm. KH. Ali Hasan, 2) alm. Ust. Fathurrahman, 3) Ust. A. Saman, S.Ag dan H. Amri.
- Tajug almh. Nyai Khoeriyah (Musholla As-Sa’adah), berdiri tahun 1983, berlokasi di Blok Amiri RT. 04. Pengasuh: 1) almh. Nyai Khoeriyah, 2) Usth. Mu’awanah, Bpk. Supriwan, Ust. Jalal, Ust. Kamim dan H. Suparta.
- Tajug alm. Ust. H. Ghufran/wakaf alm. H. Sumarih (Musholla Nurul Huda), berdiri tahun 1991, berlokasi di Blok H. Tohir RT. 05. Pengasuh: 1) alm. H. Sidiq, 2) alm. Lebe Tarsidi, 3) alm. Ust. H. Ghufron, 4) Ust. Mulyadi.
- Tajug almh. Hj. Sopiyah (Musholla Nurul Hidayah), berdiri tahun 1991, berlokasi di Blok Aminah RT. 08. Pengasuh: 1) alm. H. Casmudi, 2) alm. H. Kosim, 3) alm. Ust. Tono, 4) Ust. H. Solihin.
- Tajug alm. Ust. H. Zuhri/wakaf Ibu Hj. Radinih (Musholla Baitul Muttaqin), berdiri tahun 1997, berlokasi di Blok Amiri RT. 03. Pengasuh: 1) Bpk. Mista, 2) alm. Ust. H. Zuhri, 3) Ust. Abdul Aziz dan Ust. Rasikin.
- Tajug (Musholla) An-Nur, wakaf Bpk. H. Cakiwan/Hj. Rokayah, berdiri sekitar tahun 2000, berlokasi di Blok H. Bahrudin RT. 10. Pengasuh: Ust. Sandi Hidayat.
- Tajug (Musholla) Al-Amanah, berdiri tahun 2018, berlokasi di Blok Waspen RT. 07. Pengasuh: Ust. Wahab.
- Tajug (Musholla) Al-Hijrah, berdiri tahun 2022, berlokasi di Blok H. Bahrudin RT. 10. Pengasuh: Keluarga Bpk. Abd. Kholik, Imam: Ust. Nurudin.
Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA) di Dukuhjeruk
- MDTA Miftahul Athfal (alm. KH. Syahroni). Madrasah ini pada awalnya merupakan kelanjutan/relokasi dari madrasah sebelumnya yang ada di Musholla alm. KH. Hasyim.
- MDTA Hidayatus Salafiyah (alm. KH. Ahmad Rifa’i)
- MDTA Al-Istiqamah (alm. KH. Ali Hasan)
Selain keberadaan MDTA (pendidikan keislaman non-formal), terdapat pula lembaga pendidikan formal berbasis keislaman di Dukuhjeruk, yaitu, tingkat PAUD/TK: 1) RA Al-Hidayah (alm. KH. Ahmad Rifa’i), 2) RA Al-Istiqamah (alm. KH. Ali Hasan), dan 3) RA Nurul Hidayah (Ibu Mimin), sedangkan untuk tingkat SD terdapat MI Hidayatus Salafiyah.
Jam’iyah/Majelis Dzikir di Dukuhjeruk
- Jam’iyah Muslimat “Al-Hidayah” (Pengasuh: Ny. Hj. Robi’ah)
- Jam’iyah Muslimat “Al-Istiqamah” (Pengasuh: Ny. Hj. Fatmah)
- Jam’iyah Tahlil/Yasin “Ar-Rohman” (Pengasuh: Usth. Mu’awanah)
- Jam’iyah Tahlil/Yasin “Ar-Ridho” (Pengasuh: alm. Ust. Khalimirudin)
- Jam’iyah Shalawat Nariyah “Al-Barokah” (Pengasuh: KH. Asngari)
- Jam’iyah Tahlil/Yasin “Roudlatul Faizin” (Pengasuh: Ust. Jahidin)
- Jam’iyah Tahlil/Yasin “Babus Salam” (Pengasuh: Ust. A. Jaenuri)
- Jam’iyah Tahlil/Yasin “At-Tawwabin” (Pengasuh: Ust. Ali Nazmudin/Ust. Jabidi)
- Jam’iyah Manaqib dan Khatmil Qur’an “Al-Ikhlash” Dukuhjeruk
*********
[1] Bukhori
adalah nama salah satu putera Kiai Syafi’i. Dalam tradisi masyarakat,
penyebutan nama orangtua yang dinisbatkan pada nama anak merupakan hal yang
lazim. Nama Kiai Bukhori ini sampai sekarang diabadikan sebagai nama salah satu
blok di desa Dukuhjeruk (RT. 01-02).
[2] Nama Haji Thohir bin Ki Minjra ini sampai sekarang diabadikan sebagai nama
salah satu blok di desa Dukuhjeruk (RT. 05-06).
[3] Nama Nyai Hj. Aminah (isteri Kiai Syafi’i) ini sampai
sekarang diabadikan sebagai nama salah satu blok di desa Dukuhjeruk
(blok sekitaran Balai Desa dan Kesubuh).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar